Test Management Tools
Ada banyak sekali cara atau tools yang digunakan oleh Quality Assurance untuk mengorganisir proses pengujian, mulai dari membuat test plan, execution dan pelaporan. Masih banyak organisasi yang menggunakan spreadsheet untuk menuliskan test case dan test result. Walaupun terkesan sangat manual, namun spreadsheet lebih mudah dibaca dan dipahami oleh client atau orang awam di bidang IT.
Kali ini kita akan belajar bahwa ada banyak sekali Test Management Tools yang dapat digunakan guna menunjang proses dari pengujian.
Test management tools digunakan untuk menyimpan informasi tentang bagaimana pengujian harus dilakukan, merencanakan aktivitas pengujian khusus, dan melaporkan status lengkap aktivitas dari quality assurance.
Mengapa test management tools itu penting? Test management tools menyediakan manajemen test case yang komprehensif, yang membantu mengatur upaya pengujian dengan menefisiensikan waktu proses pengujian. Ini memungkinkan tim QA untuk menghasilkan laporan yang kuat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk dengan pengujian yang efektif dan efisien. Ini juga memberikan visibilitas penuh ke dalam proses pengujian.
Bagaimana cara memilih test management tools? Ada langkah-langkah yang dapat diikuti untuk memilih Test management tools yang tepat:
1. Tetapkan anggaran
Test management tools dapat dipilih berdasarkan anggaran. Organisasi juga harus mempertimbangkan biaya pelatihan karyawan sambil mempertimbangkan anggaran.
2. Periksa fitur-fiturnya
Test management tools harus mampu meningkatkan produktivitas secara keseluruhan dengan berfokus pada area utama seperti rincian informasi pengujian, pelacakan manajemen rilis, dan pelaporan. Fitur yang dibutuhkan organisasi juga harus didukung oleh tools yang dipilih.
3. Harus siap untuk Agile
Melihat tren dan permintaan saat ini, Test management tools harus mendukung pengujian Agile, DevOps, Continuous testing
4. Periksa dukungan untuk otomatisasi dan Integrasi API
Hasil pengujian otomatisasi dalam Test management tools sangat diinginkan. Test management tools harus menyediakan integrasi siap pakai atau API untuk terhubung dengan berbagai tools lainnya.
5. Dukungan seluler
Dukungan seluler (Android, iPhone) dalam test management tools dapat sangat membantu proses kerja tim.
6. Pilih test management tools yang menawarkan opsi dukungan maksimum
Memilih salah satu test management tools terbaik yang menawarkan fitur seperti live chat, call, FAQ, help & support, dll.
7. Lakukan percobaan
Sebelum menerapkan tools di seluruh anggota organisasi, sebaiknya lakukan uji coba baik menggunakan versi gratis atau meminta demo dari vendor. Dalam praktiknya, tidak ada yang namanya alat terbaik. Alat terbaik adalah alat yang memenuhi kebutuhan proyek, meningkatkan kualitas produk, memberdayakan tim, dan membantu organisasi membangun software berkualitas.
Berikut adalah beberapa test management tools yang cukup familiar digunakan oleh tim software development.
1. Testlink
Salah satu dari test management tools open source yang tersedia untuk digunakan. Ini adalah tools berbasis web dengan fitur khas seperti manajemen persyaratan, pembuatan test case, dan pemeliharaan, uji coba, pelacakan bug, laporan, integrasi dengan pelacak masalah umum, dll.
2. TestRail
TestRail menyediakan test management tools berbasis web yang komprehensif untuk membantu tim mengatur upaya pengujian dan mendapatkan data real time tentang aktivitas pengujian.
Dengan TestRail, dapat dengan mudah mendapatkan detail tentang test case atau skenario dengan screenshot hasil yang diharapkan. Melacak status tes individu. Mengukur progress pekerjaan dengan dasbor informatif dan laporan aktivitas. Melacak beban kerja tim untuk menyesuaikan tugas dan sumber daya, dan bekerja lebih produktif dengan daftar tugas, filter, dan notifikasi email.
TestRail terintegrasi dengan pelacakan cacat dan solusi kolaborasi seperti Atlassian Jira, FogBugz, Bugzilla, Gemini, Axosoft, GitHub, dan TFS; dengan alat otomatisasi pengujian seperti Ranorex Studio, dan banyak lagi.
3. Testpad
Testpad adalah alat online yang mengambil pendekatan berbeda untuk manajemen pengujian manual. Alih-alih mengelola kasus satu per satu, QA membuat daftar periksa terstruktur dengan format bebas. Ini cocok untuk berbagai gaya pengujian, termasuk test case tradisional dengan langkah-langkah dan hasil yang diharapkan, tetapi juga bekerja dengan baik untuk pengujian eksplorasi. Pengeditan digerakkan oleh keyboard dengan UI bertenaga javascript yang apik, dan pengaturan rencana ke dalam rilis semuanya dilakukan dengan drag- drop. Laporan sangat efektif; kisi hasil mereka membuat visual yang bagus tentang bagaimana pengujian berlangsung. Plus ada integrasi sederhana dengan pelacak masalah, termasuk JIRA. Testpad ditujukan untuk para profesional QA yang mencari pendekatan pengujian yang lebih pragmatis/produktif, dan pada pemula yang mencari peningkatan dari spreadsheet.
4. Qase.io
Qase adalah test management tools modern yang dibuat untuk tim QA dan Dev dengan antarmuka modern dan sederhana serta fitur canggih. Itu sebabnya ribuan organisasi dari seluruh dunia beralih ke Qase. Ini adalah solusi manajemen pengujian all-in-one. Mencakup manajemen kasus pengujian, manajemen bug, rencana pengujian, pengujian berjalan dengan laporan informatif.
Qase menawarkan integrasi dengan pelacak masalah paling populer seperti Jira, Redmine, Trello, dan banyak lainnya. Anda membuat masalah tanpa meninggalkan aplikasi – itu akan diposting secara otomatis. Integrasi dengan Slack berguna saat Anda ingin mendapatkan notifikasi tentang uji coba yang dimulai. Ini dirancang untuk pengujian manual dan otomatis. Melalui REST API, dapat berintegrasi dengan pengujian otomatis dan memposting hasil langsung ke aplikasi. Webhook dapat membantu pada build di pipeline.
Fitur utama:
- Mengatur test cases dan rangkaian pengujian ke dalam hierarki.
- Langkah bersama mengurangi waktu untuk komposisi test case.
- Wizard untuk uji coba akan meningkatkan proses pengujian.
- Tinjauan test case untuk memverifikasi perubahan yang dibuat pada test model.
- Buat test plan dan tetapkan test case bersama rekan satu tim.
- Kelola semua bug tanpa meninggalkan aplikasi.
- Integrasi Jira, Redmine, Youtrack, GitHub, dan Slack.
- REST API untuk berinteraksi dan Webhook untuk mendapatkan notifikasi.
- Adanya bidang khusus untuk test case, bug, dan runs.
Harga:
- Gratis untuk tim kecil hingga 3 anggota. Tidak ada batasan pada test case atau uji coba.
- $10 per bulan per pengguna untuk tim yang berkembang.
5. JIRA
Jira adalah alat yang membuat penampilan kapan saja ketika ada diskusi tentang proses manajemen apa pun - untuk semua alasan yang tepat. Jira memiliki 2 add-ons yang mendukung proses manajemen pengujian.
1. Zephyr: Semua aspek yang diharapkan dari test management tools didukung. QA dapat membuat test case/tes suite/tes siklus/bugs/laporan dan segera. Terdapat juga ZAPI untuk integrasi otomatisasi. Bersama dengan lisensi awal JIRA, organisasi harus membayar Zephyr untuk menggunakannya.
2. SynapseRT: Alat ini memiliki semua fitur test management tools tetapi fokus utamanya adalah pada pengujian berbasis persyaratan. Ini dapat digunakan untuk proyek yang lebih masuk akal untuk melacak progress dalam hal penyelesaian dan / atau kegagalan-sukses dari persyaratan tertentu.
6. Trello
Trello adalah aplikasi kolaborasi yang memungkinkan Anda untuk mengatur berbagai proyek dalam satu tempat. Dengan Trello, semua orang di proyek tersebut bisa tahu apa yang sedang dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, dan sudah sejauh mana ia mengerjakannya.
Fitur-Fitur Trello:
- Boards
- Cards
- Lists
- Menu
Manfaat Menggunakan Trello
- Penggunaannya fleksibel
- Bisa mengkoordinir catatan dengan rapi
- Mengetahui deadline kapan akan datang
- Mengetahui dengan mudah semua to-do-list pekerjaan dalam satu Cards
Komentar
Posting Komentar